“Assalamualaikum.” Haryani angkat muka. Membulat biji matanya. Azmirul? Azlan?! Dua wajah itu juga membalas pandangannya dengan rasa tak percaya. Azmi yang dimaksudkan Hanim selama ini adalah Azmirul??? Haryani melopong panjang. Azmirul telan liur. Sementara abangnya turut terkesima. Benarkah di depannya Haryani? Yang mana penampilannya semakin sopan dan ayu. Rautnya juga nampak manis dan lembut. “Waalaikumussalam.” Haryani gugup. Hanim berkerut. Azlan? Rupanya itu adalah abang kepada Azmirul?! Terlalu kecilkah dunia ini? Hanim gigit bawah bibir. Rasa janggal mula membungkus diri antara satu sama lain. Namun apapun, bagi Azlan dia bersyukur doanya dimakbulkan. Tak sangka, lima tahun dia meminta Allah SWT ruang agar ditemukan kembali bersama Haryani tak pernah sia-sia sama sekali. “Aw… awak apa khabar Yani?” Hanim terkelu terus membisu. Tak sangka sangat Azmirul itu adik kepada bekas abang iparnya dahulu. Sekarang barulah dia tahu. Kakak ipar yang selalu Azmirul ceritakan itu adalah kakaknya sendiri. Azmirul juga merasakan begitu. Saling sangkut paut rupanya kisah mereka. Haryani kalih pandangan ke arah lain. Perasaan malu menular ke hati.